Maafku
Akhirnya ramadhan telah sampai di
penghujung, Ditinggalkannya sejuta tawa dan kebahagiaan umat manusia yang
mencintainya. Dalam kesucian, dan kebeningan jiwa. Yaaa, buat mereka yang
menjalankanya dengan sepenuh hati dan jiwa pastinya. Dengan keihklasan dan
kenikmatan menghamba sang pencipta. Apa kabar denganku, apakah aku sudah sampai
pada titik kesucian dan kebeningan itu??? Ahh, entahlah. Mungkin saja aku masih
berada pada golongan yang berseberangan. Karena dititik ini aku masih belum
bisa memastikannya sendiri, atau mungkin sang penciptalah yang sebenarnya tak
memberikan kuasa kepadaku untuk menentukannya sendiri. Satu hal yang pasti
adalah, aku terharu, aku bahagia, dan bangga pastinya!!!
Malam ini suasana dingin, kabut
tipis-tipis turun di kota yang dikenal sebagai penghasil apel. Menembus rimbun
dedaunan dan samar-samar cahaya dari lampu kota yang jauh di bawah.
Menghadirkan dingin yang malu-malu menyelinap dari balik jaket yang sengaja aku
lapis, yah untuk hal ini aku sudah mempersiapkannya sejak awal. Sesekali mulai
terdengar takbir yang saling bersahutan, menyemarakkan malam bagi mereka yang
menikmatinya. Berlari, tertawa dan bahagia..
Aku bertasbih, Bukan hanya karena, Takut akan azab nerakaMuAku bertahmid, Bukan hanya karena, Ingin merebut nikmat surgaMu
....................................................
Yaa Allah...
Yaa Rahman...
Yaa Rahim...
Yaa Karim
Izinkan aku Runduk memohon ampun, Lafazkan taubat dan istighfar
Lagu ini seketika hadir menemani
petang ini, bersama takbir yang saling bersahutan, berkumandang dengan jelas
dari surau-surau mungil yang kelihatan kecil dibawah. Semakin kencang dengan
berlalunya matahari yang mulai meningkalkan ceritanya di belakang. Aku
menitipkan doa pada matahari terkhir ramadhan untuk disampaikanya pada sang pencipta semesta,
Ya Allah, Ya Rahman, Ya Rahim, Tuhan
pencipta semesta, berikanlah kebahagiaan pada semua umat yang mencintaimu,
Kesehatan dan kesejahteraan bagi
umat Rasulullah yang setia melafaskan namanu dalam jiwa mereka,
Keindahan bagi mereka yang ikhlas
menahan dahaga sebulan penuh untuk melaksanakan perintahmu,
Ya Allah, Hamba mengiba padamu.
Disini, dalam balutan takbir yang melayang bebas dalam keheningan rimba malam,
Memohon kebaikan pada keluarga yang senantiasa
kau titipkan aku pada mereka,
Hari ini aku tak bisa mendekap
mereka, mencium dan memandang wajahnya.
Mungkin doa inilah yang senantiasa
aku sampikan untuk dapat melakukannya, membasuh dan mengalun dalam nafas,
Berikanlah keindahan sebagaimana kau
ciptakan keindahan bagi mereka yang kau cintai,
Berikalah kesehatan sebagaimana kau
ciptakan bagi mereka yang kau kasihi,
Berikanlah kebahagiaan sebagaimana
kau telah memberikanya pada mereka yang mencintaimu..
Ya Allah ya karim, begitu banyak
dosa yang telah hamba lakukan,
Melupakan dan kadang lebih sering
mengaabaaikan perintah dan laranganmu ya Rabb,
Di hari yang fitri ini hamba mohon
ampunanmu, hamba mohon kasihmu,
Izinkan hamba tunduk memohon padamu
ya rabb,,,,
Di hari yang fitri ini izinkalah sekalian aku meminta maaf pada
mereka yang pernah tersakiti karena kelakuanku,
Karena kecerobohanku, karena semua
hal yang tidak baik yang pernah aku lakukan. Seandainya tangan dapat menjabatmu secara langsung tentu akn kuucapkan dengan penuh harap. Semoga kebaikan hadir bersamaku
dan mereka karena ikhlas terbukanya pintu maaf diantara kita.
Aminnn
Batu, Malang. 08 August '13
Aminnn
Batu, Malang. 08 August '13
0 Komentar: