Sang angin yang usil.
Suaramu sayup-sayup terdengar,menghilang bersama hembusan angin yang dingin di malam ini,
terngiang dengan cerita indah yang pernah kau ucapkan dulu,
sebuah cerita tentang seorang anak manusia yang bercita-cita,
tentang cerita anak manusia yang mencoba menikmati indahnya surga melalui cinta,
tapi aku tak pernah ingat,
apakah bibirmu pernah ucapkan,
bahwa cerita yang dulu keluar dari bibirmu hanyalah menjadi dongeng tidurku saat ini.
aihh, mengapa otakku sudah tak mau berkompromi untuk mengingatnya,
atau sudah lelah karena sering di paksa,
sekarang hanya angin yang tetap setia menemani,
menyiratkan sebuah kedamaian dalam harmoni,
tapi sang angin terkadang usil mengganggu,
usil melantunkan indahnya suaramu lewat hembusannya,
yang langsung menyentuh indera pendengarku,
Berdoalah semoga angin tetap setia bersamamu, karena arah sang angin selalu berubah...
BalasHapusSelalu berdoa, kalau sudah berubah ntar pakai kipas angin ngerubahnya lagi,.
BalasHapus:)