Harapan...

7/22/2010 08:51:00 PM Febriansyah 0 Comments

Terobos hingga jebol....!!!!
Hancurkan siapa yang berani menghalangi..!!!!
Idealisme jiwa muda yang patut di apresiasi ditengah krisis idealisme di kalangan mahasiswa saat ini, kaum intelektual sedang dirundung perubahan kiblat. Siapa yang layak diikuti...????
Masih layakkah diikuti atau malah harus dibasmi,!!!!! Proses kaum intelektual (Mahasiswa) sebagai agent saat ini sudah semakin jarang terdengar, padahal dulu banyak sekali kiprah mahasiswa yang telah menorehkan tinta emas bagi perjuangan bangsa. Dimulai dengan pergerakan Boedi Oetomo tahun 1908, kemudian dilanjutkan dengan Sumpah Pemuda tahun 1928, dan puncaknya pada tahun 1945 dimana mahasiswa pada masa itu memegang motor kendali bagi terlaksananya Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Tak cukup sampai disitu, pasca proklamasi kemerdekaan mahasiswa masih tetap memegang idealismenya yang tinggi untuk tetap membela kepentingan rakyat. Hal itu dibuktikan dengan peristiwa jatuhnya orde lama pada tahun 1966. Mahasiswa terus melakukan tugasnya yaitu mengawasi jalannya pemerintahan yang berlangsung. Mereka tetap setia kepada bangsa dan negara. Mereka tidak akan rela jika tanah air mereka digadaikan. Mereka akan tetap berjuang walaupun jiwa-raga menjadi taruhannya, namun jaman sekarang sepertinya mahasiswa telah keluar jalur sehingga proses yang dijalankan banyak yang tidak sesuai dengan identitasnya sebagai agent (of change, iron stock, etc), dilema ini yang membangkitkan gairah dua organisasi mahasiswa untuk mencoba mempertahankan identitas mahasiswa yang saat ini semakin di pertanyakan tanggung jawabnya.
berangkat dari niatan tulus IPMALAY dan IKPM-DS untuk memfasilitasi kawan-kawan mahasiswa baru UGM dalam proses awalnya memasuki dunia perkuliahan, mewakili Mahasiswa Sumatera Utara - Yogyakarta dalam prosesnya.
Berharap akan tumbuh jiwa-jwa muda yang siap memikul beban moral lanjutan yang menjadi warisan turun temurun seorang mahasiswa yang mempunyai status strata tertinggi dalam dunia pendidikan bangsa ini untuk lebih peka dan perduli terhadap fenomena sosial sekitarnya, sehingga kelak bisa menjadi problem solver dan bukan problem maker yang meresahkan.


You Might Also Like

0 Komentar: