PEMODELAN 3 DIMENSI JALUR PENDAKIAN GUNUNG SEMERU DENGAN SOFTWARE AUTODESK 3DS MAX

1/04/2014 05:23:00 PM Febriansyah 0 Comments


BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Gunung Semeru atau sering disebut juga sebagai Sumeru oleh penduduk lokal merupakan salah satu gunung berapi tertinggi yang ada di Indonesia dan merupakan gunung berapi tertinggi di Pulau Jawa, dengan puncaknya yang bernama Mahameru.. Jalur pendakian Gunung Semeru dapat ditempuh melalui 4 rute utama antara lain: Posisi gunung ini terletak di antara wilayah administrasi Kabupaten Malang dan Lumajang, dengan posisi geografis antara 8°06' LS dan 120°55' BT. Puncak Mahameru memiliki ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl) dan memililki kontur permukaan yang bergunung-gunung
1.      Malang = Malang → Tumpang → Gubugklakah → Ngadas → Jemplang → Ranu Pani (Base Camp) → Watu Rejeng → Ranu kumbolo → Oro-oro Ombo → Cemoro Kandang → Kalimati → Arcopodo → Puncak Semeru (Mahameru).
2.      Lumajang = Lumajang → Senduro → Burno → Ranu pani → Watu Rejeng → Ranu Kumbolo → Kalimati → Arcopodo  → Puncak Semeru (Mahameru).
3.      Pasuruan = Pasuruan → Wonokitri → Simpang Dingklik → Gunung Bromo → Laut Pasir Tengger → Padang Savana Tengger  → Jemplang → Ranu Pani (Base Camp) → Watu Rejeng → Ranu kumbolo → Oro-oro Ombo → Cemoro Kandang → Kalimati → Arcopodo → Puncak Semeru (Mahameru).
4.      Probolinggo = Probolinggo → Sukapura → Cemoro Lawang → Gunung Bromo → Laut Pasir Tengger → Padang Savana Tengger → Jemplang → Ranu Pani (Base Camp) → Watu Rejeng → Ranu kumbolo → Oro-oro Ombo → Cemoro Kandang → Kalimati → Arcopodo → Puncak Semeru (Mahameru).
Gunung Semeru telah menjadi salah satu destinasi favorit bagi para wisatawan lokal maupun asing yang mencintai alam sebagai bagian petualangan. Terbukti dengan kegiatan yang sering dilakukan oleh pihak Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), lembaga sosial, pihak swasta, penduduk lokal maupun komunitas-komunitas pecinta alam untuk mengenalkan ekowista ini ke masyarakat yang lebih luas. Kebesaran nama Gunung Semeru atau Puncak Mahameru semakin termahsyur berkat kehadiran novel “5 CM” yang kemudian diangkat menjadi film  layar lebar dengan judul yang sama “5 CM” dan menjadikan Gunung Semeru sebagai objek utamanya.
Keaadan yang di jelaskan di atas tidak serta merta membuat para wisatawan atau pendaki tenang untuk melakukan pendakian, apalagi bagi para pendaki pemula. Mengingat banyaknya kejadian para pendaki yang hilang ataupun tersesat ketika naik ke puncak Mahameru karena tidak memahami rute dan medan yang akan dilalui. Tentu hal ini menjadi ironi tersendiri mengingat ketersediaan informasi yang dibutuhkan tidak tersedia secara luas, secara umum informasi jalur pendakian ke puncak Mahameru hanya sebatas sketsa jalur yang sangat minim informasi spasialnya, dan jikalaupun ada hanya sebatas peta 2D yang tidak semua orang dapat memahaminya. Mengingat informasi yang diberikan hanya berupa titik, luasan dan garis saja tanpa model nyata bentuk yang akan dijalani.
Pembuatan model 3D menjadi salah satu isu yang terus berkembang dari waktu ke waktu, mengingat kebutuhan informasi spasial yang semakin meningkat dan tidak hanya terbatas untuk studi pemetaan saja. Namun ke ranah yang lebih luas dan umum. Dibeberapa negara maju, peta yang dahulunya digambar dengan teknik konvensional dua dimensi (2D) telah ditingkatkan menjadi tiga dimensi (3D) dengan bantuan software-software pengolah tig dimensi (3D) sehingga dapat di gunakan oleh masyarakat luas. Pemodelan ini juga dapat dimanfaatkan guna tersedianya model 3D jalur pendakian Gunung Semeru. Dengan memanfaatkan data pendukung yang diperoleh selama melakukan pendakian ke puncak Mahameru. Proses pengolahan yang dilakukan akan disesuaikan dengan kaidah kartografi yang berlaku dan penambahan efek animasi. Dengan tampilan model 3D, para wisatawan atau pendaki akan diberikan gambaran mengenai jarak tempuh, waktu tempuh, gambaran lokasi, info lokasi, bentuk dan medan jalur yang akan dilalui secara lebih nyata. Hal ini diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi para wisatawan atau pendaki ketika melakukan pendakian ke Gunung Semeru melalui jalur Tumpang ke puncak Mahameru.

1.2.            Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat pemodelan 3 Dimensi pendakian Gunung Semeru melalui jalur Tumpang sampai dengan puncak Mahameru menggunakan Software Autodesk 3D Studio Max dengan penambahan efek multimedia menggunakan Software Macromedia Flash, dengan harapan dapat digunakan lebih umum, lebih luas dan di aplikasikan di Android.



You Might Also Like

0 Komentar: