PEMODELAN 3 DIMENSI JALUR PENDAKIAN GUNUNG SEMERU DENGAN SOFTWARE AUTODESK 3DS MAX
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Gunung Semeru atau sering disebut juga sebagai
Sumeru oleh penduduk lokal merupakan salah satu gunung berapi tertinggi yang ada
di Indonesia dan merupakan gunung berapi tertinggi di Pulau Jawa, dengan
puncaknya yang bernama Mahameru.. Jalur pendakian Gunung Semeru dapat ditempuh
melalui 4 rute utama antara lain:
Posisi gunung ini terletak di antara wilayah administrasi Kabupaten Malang dan
Lumajang, dengan posisi geografis antara 8°06' LS dan 120°55' BT. Puncak
Mahameru memiliki ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl) dan
memililki kontur permukaan yang bergunung-gunung
1. Malang
= Malang → Tumpang → Gubugklakah → Ngadas → Jemplang → Ranu Pani (Base Camp) →
Watu Rejeng → Ranu kumbolo → Oro-oro Ombo → Cemoro Kandang → Kalimati → Arcopodo
→ Puncak Semeru (Mahameru).
2. Lumajang = Lumajang
→ Senduro → Burno → Ranu pani → Watu Rejeng → Ranu Kumbolo → Kalimati → Arcopodo → Puncak Semeru (Mahameru).
3. Pasuruan
= Pasuruan → Wonokitri → Simpang Dingklik → Gunung
Bromo → Laut Pasir Tengger → Padang Savana Tengger → Jemplang → Ranu Pani (Base Camp) → Watu
Rejeng → Ranu kumbolo → Oro-oro Ombo → Cemoro Kandang → Kalimati → Arcopodo → Puncak
Semeru (Mahameru).
4. Probolinggo
= Probolinggo → Sukapura → Cemoro Lawang → Gunung
Bromo → Laut Pasir Tengger → Padang Savana Tengger → Jemplang → Ranu Pani (Base
Camp) → Watu Rejeng → Ranu kumbolo → Oro-oro Ombo → Cemoro Kandang → Kalimati →
Arcopodo → Puncak Semeru (Mahameru).
Gunung Semeru telah menjadi salah satu destinasi
favorit bagi para wisatawan lokal maupun asing yang mencintai alam sebagai
bagian petualangan. Terbukti dengan kegiatan yang sering dilakukan oleh pihak
Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), lembaga sosial, pihak swasta,
penduduk lokal maupun komunitas-komunitas pecinta alam untuk mengenalkan
ekowista ini ke masyarakat yang lebih luas. Kebesaran nama Gunung Semeru atau
Puncak Mahameru semakin termahsyur berkat kehadiran novel “5 CM” yang kemudian
diangkat menjadi film layar lebar dengan
judul yang sama “5 CM” dan menjadikan Gunung Semeru sebagai objek utamanya.
Keaadan yang di jelaskan di atas tidak serta merta
membuat para wisatawan atau pendaki tenang untuk melakukan pendakian, apalagi bagi
para pendaki pemula. Mengingat banyaknya kejadian para pendaki yang hilang ataupun
tersesat ketika naik ke puncak Mahameru karena tidak memahami rute dan medan yang
akan dilalui. Tentu hal ini menjadi ironi tersendiri mengingat ketersediaan
informasi yang dibutuhkan tidak tersedia secara luas, secara umum informasi jalur
pendakian
ke puncak Mahameru hanya sebatas sketsa jalur yang sangat minim informasi spasialnya,
dan jikalaupun ada hanya sebatas peta 2D yang tidak semua orang dapat memahaminya.
Mengingat informasi yang diberikan hanya berupa titik, luasan dan garis saja tanpa
model nyata bentuk yang akan dijalani.
Pembuatan model 3D menjadi salah satu isu yang terus
berkembang dari waktu ke waktu, mengingat kebutuhan informasi spasial yang semakin
meningkat dan tidak hanya terbatas untuk studi pemetaan saja. Namun ke ranah yang
lebih luas dan umum. Dibeberapa negara maju, peta yang dahulunya digambar dengan
teknik konvensional dua dimensi (2D) telah ditingkatkan menjadi tiga dimensi
(3D) dengan bantuan software-software pengolah tig dimensi (3D) sehingga dapat
di gunakan oleh masyarakat luas. Pemodelan ini juga dapat dimanfaatkan guna tersedianya model 3D jalur
pendakian Gunung Semeru. Dengan memanfaatkan data pendukung yang diperoleh selama
melakukan pendakian ke puncak Mahameru. Proses pengolahan yang dilakukan akan
disesuaikan dengan kaidah kartografi yang berlaku dan penambahan efek animasi. Dengan tampilan
model 3D, para wisatawan atau pendaki akan diberikan gambaran mengenai jarak
tempuh, waktu tempuh, gambaran lokasi, info lokasi, bentuk dan medan jalur yang
akan dilalui secara lebih nyata. Hal ini diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi para wisatawan atau pendaki ketika melakukan pendakian ke Gunung Semeru
melalui jalur Tumpang ke puncak Mahameru.
1.2.
Tujuan
Penelitian
Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk membuat pemodelan 3 Dimensi pendakian
Gunung Semeru melalui jalur Tumpang sampai dengan puncak Mahameru menggunakan Software Autodesk 3D Studio
Max dengan penambahan efek multimedia menggunakan Software Macromedia Flash, dengan harapan dapat digunakan lebih umum, lebih luas dan di aplikasikan di Android.
0 Komentar: