Woy,,, Malam ini gerhana bulan.
Assalamuaikum.Wr.Wb.Pengumuman-pengumuman, untuk warga condong catur dan sekitarnya. Perlu diketahui bahwa kalau malam ini akan terjadi Gerhana bulan, dan blaa.a.a..a.a.a........
Suara yang keluar dari TOA mesjid itu sayup-sayup kudengarkan, dengan suara yang rada-rada serak gimanaaaaa gitu, si bapak menyampaikan pengumuman yang baginya mungkin penting di ketahui oleh warganya. Sama halnya dengan teman-teman yang perduli ngirimin pesan lewat Handpone kesayangannya hanya untuk ngasih tau berita yang sama, kawan-kawan ntar malam ada gerhana bulan lo, ada yang mau ikut ngeliat bareng gak, kayaknya bagus...
Berbeda dengan hari-hari terakhirku belakangan yang selalu sibuk cetak-cetuk di atas papan keyboard, bahkan aku tak pernah tau kalau hari ini bakal ada gerhana bulan. Malu juga sama si bapak yang udah tua tapi tetap update buat kabar yang ginian, kayaknya ne bapak update di warnet ya tiap hari.. Ha.a..a...
Belakangan ini kegiatanku sudah mulai masuk ke hari-hari pusing, hari-hari yang disibukkan dengan beraneka rumus-rumus yang susaaaaaaaaah beneerr di pahamin, bisa-bisa botak dah ne kepala. he..... Ya allah, ne muka sampai kucel gini seharian gak nyentuh air. He.e.e...... Kasihan si handpone seharian gak kesentuh, padahal biasanya.......
Berdasarkan berita yang barusan kubaca,,,
Gerhana Bulan total dapat diamati dari sebagian besar wilayah Indonesia. Fenomena tersebut akan berlangsung mulai pukul 00.25 WIB dan berakhir pada 05.59 WIB. Gerhana totalnya akan berlangsung pada pukul 02.22 WIB hingga pukul 04.02. Pada saat gerhana Bulan total yang terjadi Kamis dini hari, Bulan tidak akan hilang dari pandangan. Bahkan, jika cuaca cerah, Bulan akan berwarna merah. Fenomena yang indah untuk dinikmati. Teorinya, selama gerhana total, Bulan tidak tampak karena sinar matahari, yang diblok Bumi, tidak mencapai Bulan. Kenyataannya, Bulan tetap tampak, tetapi berwarna merah. Itu karena Bulan tetap terkena cahaya Matahari. Cahaya tersebut bukan cahaya langsung, melainkan cahaya yang dipantulkan atmosfer Bumi dan tetap mencapai Bulan. Debu dan gas pada atmosfer menyaring gelombang warna biru dari sinar Matahari. Cahaya yang lewat hanya berwarna merah. Karena itulah Bulan berwarna merah. "Warna Bulan saat gerhana sangat tergantung pada kondisi atmosfer," kata Ben Burress, astronom dari Chabot Space & Science Center in Oakland, California. Saturasi warna merah juga tergantung pada ketinggian Bulan. "Saat Bulan lebih rendah, semakin banyak ia terkena cahaya yang dipantulkan atmosfer. Warnanya semakin merah,"
Jadi kalau belum pernah liat, jangan sampai ketinggalan. Kesempatan langka soalnya, apalagi yang tinggal di jojga. Kondisi malam yang dingin buat suasana jadi tambah asyik.....
Berbeda dengan hari-hari terakhirku belakangan yang selalu sibuk cetak-cetuk di atas papan keyboard, bahkan aku tak pernah tau kalau hari ini bakal ada gerhana bulan. Malu juga sama si bapak yang udah tua tapi tetap update buat kabar yang ginian, kayaknya ne bapak update di warnet ya tiap hari.. Ha.a..a...
Belakangan ini kegiatanku sudah mulai masuk ke hari-hari pusing, hari-hari yang disibukkan dengan beraneka rumus-rumus yang susaaaaaaaaah beneerr di pahamin, bisa-bisa botak dah ne kepala. he..... Ya allah, ne muka sampai kucel gini seharian gak nyentuh air. He.e.e...... Kasihan si handpone seharian gak kesentuh, padahal biasanya.......
Berdasarkan berita yang barusan kubaca,,,
Gerhana Bulan total dapat diamati dari sebagian besar wilayah Indonesia. Fenomena tersebut akan berlangsung mulai pukul 00.25 WIB dan berakhir pada 05.59 WIB. Gerhana totalnya akan berlangsung pada pukul 02.22 WIB hingga pukul 04.02. Pada saat gerhana Bulan total yang terjadi Kamis dini hari, Bulan tidak akan hilang dari pandangan. Bahkan, jika cuaca cerah, Bulan akan berwarna merah. Fenomena yang indah untuk dinikmati. Teorinya, selama gerhana total, Bulan tidak tampak karena sinar matahari, yang diblok Bumi, tidak mencapai Bulan. Kenyataannya, Bulan tetap tampak, tetapi berwarna merah. Itu karena Bulan tetap terkena cahaya Matahari. Cahaya tersebut bukan cahaya langsung, melainkan cahaya yang dipantulkan atmosfer Bumi dan tetap mencapai Bulan. Debu dan gas pada atmosfer menyaring gelombang warna biru dari sinar Matahari. Cahaya yang lewat hanya berwarna merah. Karena itulah Bulan berwarna merah. "Warna Bulan saat gerhana sangat tergantung pada kondisi atmosfer," kata Ben Burress, astronom dari Chabot Space & Science Center in Oakland, California. Saturasi warna merah juga tergantung pada ketinggian Bulan. "Saat Bulan lebih rendah, semakin banyak ia terkena cahaya yang dipantulkan atmosfer. Warnanya semakin merah,"
Jadi kalau belum pernah liat, jangan sampai ketinggalan. Kesempatan langka soalnya, apalagi yang tinggal di jojga. Kondisi malam yang dingin buat suasana jadi tambah asyik.....
0 Komentar: